Program baru ‘Stop’ Oleh Dinkes Kota Cimahi Untuk Perkuat Tentang Bahayanya Penyakit HIV/AIDS.

 


Kepala Dinas Kesehatan Kota Cimahi (Dr. Mulyati, S. Kep., Ners., M Kes) memyampaikan, untuk meningkatkan kesadaran masyarakat tentang bahaya HIV/AIDS sangat penting.

Dinas Kesehatan Kota Cimahi telah meluncurkan program inovatif bernama “STOP.” Yang terdiri dari empat langkah utama: Suluh, Temukan, Obati, dan Pertahankan, 04/20)24.

Program “STOP” bertujuan untuk memberikan edukasi secara luas kepada masyarakat (Suluh), menemukan kasus-kasus baru (Temukan), memberikan pengobatan yang sesuai (Obati), dan memastikan perawatan berkelanjutan bagi pasien (Pertahankan),” ungkap Mulyati.

Langkah ini diharapkan dapat menekan angka penularan HIV/AIDS di Kota Cimahi, terutama di kalangan remaja dan usia produktif yang mendominasi kasus-kasus baru.

“Dengan program ini, kami berkomitmen untuk meningkatkan kesadaran masyarakat tentang bahaya HIV/AIDS serta memberikan penanganan yang efektif dan berkelanjutan bagi para pasien,”. Tambahnya.

“Kami ingin memastikan bahwa pelajar dan masyarakat umum lebih memahami cara mencegah penularan HIV/AIDS. Sosialisasi ini menjadi langkah awal agar kesadaran kolektif meningkat,”

Berdasarkan data terbaru, menurutnya, bahwa sejak tahun 2005 hingga Agustus 2024, tercatat sebanyak 1.382 kasus HIV di Cimahi, dengan 723 kasus di antaranya berasal dari warga setempat. 

“Pada tahun 2024, ada 104 kasus baru, di mana 46 di antaranya terjadi pada warga Cimahi. Kelompok usia 15-49 tahun mendominasi kasus-kasus ini, dengan 6 kasus di usia 15-19 tahun, 10 kasus di usia 20-24 tahun, dan 26 kasus pada kelompok usia 25-49 tahun,” jelas Mulyati.

"Bahwa dengan meningkatnya kasus di kalangan remaja dan usia produktif sangat memprihatinkan. Tegas Mulyati.

“Tren ini menunjukkan pentingnya sosialisasi yang lebih intensif, terutama di kalangan anak muda,” 

Dengan melalui program “STOP” ini, Dinas Kesehatan Kota Cimahi, juga mengusung target ambisius yang dikenal dengan Three Zero: zero new HIV infection, zero stigma & discrimination, dan zero AIDS-related death. 

“Ini adalah upaya bersama untuk memastikan bahwa HIV/AIDS tidak lagi menjadi ancaman di masa depan. 

“Kami berharap bisa mencapai Ending AIDS pada tahun 2030,” ucapnya pula.

Ia juga mengajak seluruh elemen masyarakat untuk terlibat aktif dalam penanganan dan pencegahan HIV/AIDS, mulai dari keluarga, lembaga pendidikan, hingga organisasi masyarakat. 

“Kolaborasi ini diharapkan dapat membantu menekan angka penyebaran virus serta menghilangkan stigma yang masih sering dialami oleh pengidap HIV/AIDS.” Ujarnya.

Dengan berbagai langkah strategis, Dinas Kesehatan Kota Cimahi optimis dapat menekan laju penularan HIV dan mewujudkan masyarakat yang lebih sehat dan peduli terhadap sesama,” tutupnya.*) Yhs.

Posting Komentar

Lebih baru Lebih lama

Formulir Kontak