Sarasehan Program Kampung Iklim, Upaya Menggugah Partisipasi Masyarakat Kurangi Dampak Pemanasan Global Lewat Pengelolaan Sampah


CIMAHI-mediacermatnews.com, --Pemerintah Kota Cimahi menggelar Sarasehan Program Kampung Iklim (Proklim) Pengelolaan Sampah di Kota Cimahi di Aula Kecamatan Cimahi Selatan Jalan Baros Kelurahan Utama Kecamatan Cimahi Selatan Kota Cimahi, Selasa (29/8/2023). Lewat kegiatan tersebut, masyarakat bisa ikut berpartisipasi untuk mengurangi dampak pemanasan global lewat pengelolaan sampah.


Pj. Walikota Cimahi Dikdik S. Nugrahawan mengatakan, program kampung iklim telah sejak lama digulirkan. "Program ini memberikan pengakuan terhadap partisipasi aktif masyarakat yang melaksanakan upaya mitigasi dan adaptasi perubahan iklim yang terintegrasi. Sehingga dapat menurunkan emisi gas rumah kaca dan meningkatkan ketahanan masyarakat terhadap dampak perubahan iklim," ujarnya.


Dikdik mengatakan, sampak perubahan iklim sudah sangat dirasakan saat ini. "Musim kemarau seperti saat ini beberapa wilayah mengalami kesulitan air bersih, tetapi sebagian wilayah justru mengalami banjir, badai dan bencana alam lainnya dengan perubahan cuaca yang ekstrim," katanya.


Partisipasi masyarakat dalam kegiatan Proklim dalam dilakukan mulai dari lingkungan terkecil di tingkat RT/RW. "Mulai dari hal yang kecil, mengelola sampah dengan 3R, menabung air di musim hujan, membuat lubang resapan biopori, dan banyak hal lainnya yang dapat dilakukan untuk mengurangi dampak perubahan iklim,"ungkapnya.


Saat ini Kota Cimahi mengalami permasalahan penumpukan sampah pascakebakaran melanda TPA Sarimukti. Dibutuhkan wujud komitmen kita bersama dalam mengurangi dampak perubahan iklim dan mengelola sampah mulai dari rumah untuk mengurangi timbulan sampah yang dibuang.

"Kita semua prihatin dengan kondisi di TPA Sarimukti. Namun, saya berharap kejadian ini menjadi momentum bagi kita bersama dalam upaya mengubah perilaku kita dalam pengelolaan sampah," jelasnya.


Diakui, pengelolaan sampah masih dominan menggunakan APBD Kota Cimahi. Tingginya biaya operasional pengelolaan sampah menjadi salah satu motivasi Pemkot Cimahi untuk mengurangi jumlah volume sampah yang diangkut melalui berbagai program yang telah dilakukan sejak tahun 2005.

"Saya telah menetapkan kebijakan pemilahan sampah, yaitu Grak Ompimpah atau Gerakan Orang Cimahi Pilah Sampah. Tentunya implementasi di lapangan terus membutuhkan sosialisasi, pelatihan, pendampingan, pengawasan dan evaluasi secara periodik.  Perlu keterlibatan seluruh lapisan masyarakat Kota Cimahi," imbuhnya.


Hasil dari pemilahan sampah akan diolah dengan berbagai cara, misalnya untuk sampah organik dapat dikelola dengan komposting, magotisasi atau metode lain sedangkan sampah anorganik dapat dikelola bersama Bank Sampah Kota Cimahi atau dikelola sendiri agar bernilai ekonomi.

"Semoga dengan adanya kebakaran di TPA Sarimukti menjadi momentum bagi kita dalam mengubah perilaku kita dalam pengelolaan sampah dan menciptakan lingkungan yang lebih sehat," tuturnya.*) Yhs.

Posting Komentar

Lebih baru Lebih lama

Formulir Kontak